Mencintai produk dalam negeri sendiri harus tahap demi tahap kita tanamkan. Negara kita adalah negara dengan potensi ekspor terbaik di dunia. Apapun yang ada di alam Indonesia sangat dibutuhkan oleh dunia. Dimulai dari tambang, pangan, minyak, agrikultur dan beragam hasil tekstil. Hanya saja, kita sendiri sebagai penduduk pertiwi harus memberi kesempatan produk-produk dalam negeri ini masuk ke dalam hati kita. Hal ini lah yang kemudian membawa negara-negara Asia terus bisa berpacu dalam persaingan dagang internasional. Sebut saja Jepang, Korea, China dan India.
Indonesia dengan GDP sebesar US D 700 M di tahun 2010 diprediksi akan menembus angka ratusan triliun di 2025. Salah satu komposisi pengukuran GDP adalah ekspor-impor, disamping investment, government and consumption. Untuk itulah, ekspor dan impor Indonesia harus menguat dan didahului dengan kebutuhan dalam negeri yang juga tak kalah hebatnya. Jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 230 juta jiwa ini tendensi akan konsumsi lebih kepada produk luar negeri maka bisa dibayangkan arus impor akan tinggi terhadap barang/produk luar negeri. Kemudian bisa dibayangkan berapa banyak pelaku usaha/produsen dalam negeri akan tergeser oleh kecenderungan ini. Bahkan menatap 3 tahun ke depan ketika MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Association) aktif berlaku, maka persaingan produk lokal dan luar negeri terus bergulir. Dengan atau tanpa kita sadari, produk yang memiliki pelanggan dan pecinta tinggi akan menjadi penguasa pasar yang begitu dominan, sedangkan yang lainnya hanya mampu menjadi penonton/supporter kelas kakap.
Jadi, mulai dari sekarang kita harus tetap konsisten mencintai produk negeri sendiri, sebagai wujud dukungan kita pada anak/putra/putri bangsa yang menjadi pelaku usaha demi tetap eksis dan menghasilkan produk-produk unggulan. Kesetiaan ini lah yang terus dipertahankan pribumi Korea kepada salah satu produsen gadget terkemuka yang kini mulai menunjukkan tajinya, SAMSUNG. Dengan kepercayaan pelanggan serta dukungan pemerintah lokal, perusahaan SAMSUNG terus tumbuh bahkan menjulang hingga sekarang. Dan silahkan anda buktikan sendiri dengan melihat beragam elektronik yang dipegang oleh rekan, keluarga atau mitra kerja anda, maka SAMSUNG salah satu yang mendominasinya.
Terus kreatif dan bersainglah, serta cintai produk negeri sendiri.. :)
Indonesia dengan GDP sebesar US D 700 M di tahun 2010 diprediksi akan menembus angka ratusan triliun di 2025. Salah satu komposisi pengukuran GDP adalah ekspor-impor, disamping investment, government and consumption. Untuk itulah, ekspor dan impor Indonesia harus menguat dan didahului dengan kebutuhan dalam negeri yang juga tak kalah hebatnya. Jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 230 juta jiwa ini tendensi akan konsumsi lebih kepada produk luar negeri maka bisa dibayangkan arus impor akan tinggi terhadap barang/produk luar negeri. Kemudian bisa dibayangkan berapa banyak pelaku usaha/produsen dalam negeri akan tergeser oleh kecenderungan ini. Bahkan menatap 3 tahun ke depan ketika MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Association) aktif berlaku, maka persaingan produk lokal dan luar negeri terus bergulir. Dengan atau tanpa kita sadari, produk yang memiliki pelanggan dan pecinta tinggi akan menjadi penguasa pasar yang begitu dominan, sedangkan yang lainnya hanya mampu menjadi penonton/supporter kelas kakap.
Jadi, mulai dari sekarang kita harus tetap konsisten mencintai produk negeri sendiri, sebagai wujud dukungan kita pada anak/putra/putri bangsa yang menjadi pelaku usaha demi tetap eksis dan menghasilkan produk-produk unggulan. Kesetiaan ini lah yang terus dipertahankan pribumi Korea kepada salah satu produsen gadget terkemuka yang kini mulai menunjukkan tajinya, SAMSUNG. Dengan kepercayaan pelanggan serta dukungan pemerintah lokal, perusahaan SAMSUNG terus tumbuh bahkan menjulang hingga sekarang. Dan silahkan anda buktikan sendiri dengan melihat beragam elektronik yang dipegang oleh rekan, keluarga atau mitra kerja anda, maka SAMSUNG salah satu yang mendominasinya.
Terus kreatif dan bersainglah, serta cintai produk negeri sendiri.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar