طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ #menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim# اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ #tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina#

Sabtu, 03 Januari 2015

Ada Apa dengan Impian?


Pernah punya impian? Saya yakin, semua orang yang masih bernafas hingga hari ini pasti pernah memiliki mimpi. Mimpi membuat hidup jadi hidup. Setiap hari, setiap pagi yang difikirkan adalah "apa yang harus dilakukan hari ini, agar mimpi-mimpi itu semakin dekat". Inilah fikiran para pemenang dan penggapai mimpi. Saya pun begitu. Setiap hari, saya selalu memikirkan, membayangkan tentang mimpi saya. Saya tidak ingin satu pun pecuri datang untuk mengambil mimpi-mimpi saya. Ada apa dengan mimpi? Kenapa impian bisa menjadi ghirah (semangat) besar bagi setiap calon pemenang?

"Jika kita tidak membangun mimpi kita sendiri, maka orang lain akan mempekerjakan kita untuk membangun mimpi mereka." Ya, setiap kita adalah pemenang. Inilah yang selalu diajarkan kepada saya sejak kecil oleh kedua orang tua saya. Setiap pemenang adalah pemegang impian. Kenapa kita bisa dikatakan pemenang? Salah satu contoh kecil yang maha dahsyat adalah ketika kita mengingat kembali bagaimana fertilisasi (proses pembuahan (pertemuan) sel telur ibu dan sel sperma ayah) di dalam proses penciptaan manusia. Ada jutaan sperma yang menerobos masuk ke dalam tubuh calon ibu melalui vagina, untuk apa? untuk mendapati sel telur yang akan menjadi sasaran pembuahannya. Dari jutaan sel sperma, hanya sperma terkuatlah yang mampu menembus ovum hingga menjadikan dua sel ini mengalami beberapa kali proses pembelahan sel; morula, blastula, gastrula dll..hingga terbentuklah zigot (calon bayi). Sperma terkuat itu adalah kita. Belum lagi setelah ia mampu membentuk sel-sel keren penyusun tubuh manusia kelak, Sel-sel tersebut harus mampu bertahan kokoh menempel pada rahim sang calon ibu. Ia masih harus membelah terus 8,16,32 bagian dst..lalu menjadi organ-organ tertentu membentuk formasi yang sempurna. Sekali lagi saya tekankan: sel SPERMA TERKUAT ITU ADALAH KITA. Subhanallah.. Melalui proses ini, Tuhan mencoba memberi gambaran bagi kita bahwa sejak awal diciptakan, kita adalah zat yang nantinya memiliki berbagai target, semangat, upaya yang besar demi suatu tujuan besar. Jika hidup hanya hidup tanpa arah dan tujuan, maka apa bedanya kita dengan (maaf) subjek teori evolusinya Om Darwin, hehe.. Hidup hanya alakadarnya, sekadarnya, tidak memberikan manfaat, tidak menjadikan orang-orang terdekat merasa memiliki kita, rasanya hidup yang seperti ini yang dirundung banyak kedukaan. (Dalam hal ini saya pun masih terus belajar, belajar lebih hidup)
Rasanya, hanya impianlah yang mampu membuat kita berfikir, mau apa kita, jadi apa kita, seberapa besar harapan yang harus kita tuntaskan.. hash.. tapi, bagi setiap pemenang, pertanyaan ini adalah bagian dari tantangan. SEJAUH MANA MIMPI KITA TELAH KITA PERJUANGKAN?



Mimpi tidak dengan sendirinya (sekonyong-konyong) terwujud. Impian menantang kita untuk memperjuangkannya. Upaya keras pun tak cukup, hal yang menjadi sandaran dan senjata paling hebat yang dimiliki seorang yang beragama (terutama muslim; keyakinan yang saya pegang) setelah melakukan upaya terbaiknya adalah BERDOA. Doa, impian maupun usaha adalah 3 unsur pemetaan (relasi) yang paling logis yang mampu membangun serpihan impian kita semakin sempurna. Tuhan selalu memiliki jalan pintas terhadap impian kita. 3 Jawaban yang pasti Tuhan berikan dalam menjawab doa, upaya dan mimpi kita adalah "Yes, Not Yet, and I Have Something Better in My Mind" Jangan pernah takut Tuhan tak mengabulkan dan tidak mengiyakan impian kita. Tuhan hanya sangat suka dengan doa-doa, harapan kita padanya, Tuhan sedang ingin kita lebih dekat dengan-Nya, lebih sering mendengar pinta kita. Yakinlah, Tuhan yang Maha Penyayang, tak akan membuat setiap hambanya berlarut dalam kedukaan dan penantian tanpa menyiapkan sebuah kebahagian besar. Tuhan terus melihat upaya kita, mendengar doa kita, dan merencanakan jalan tercepat agar kita mampu meraih dan mendapatkan impian kita. Atau jangan-jangan, mimpi kita sebenarnya belum baik bagi kita, sehingga Tuhan yang Maha Bijak telah menyiapkan subtitusi yang paling luar biasa bagi kita. Pengganti yang tak kalah baiknya, atau bisa jadi yang lebih kita butuhkan nantinya. So, jangan berhenti menyebut-nyebutnya dalam DOA, sebab Tuhan suka sekali ketika kita penuh harap padaNya, Ia akan terus memeluk impian dan doa-doa kita, hingga waktu yang telah Tuhan siapkan tiba. Kita pasti akan mendapatkannya, Kita pasti bisa, tinggal bagaimana kita mengupayakan, mendoakan dan memperjuangkannya. Ingat.. Jangan biarkan para pencuri mimpi kita dengan leluasa mencuri impian kita. Jika kita tak pernah serius dengan impian kita, bagaimana kita serius dalam masalah dan hidup kita. Jika upaya terbaik saja tak mampu kita perjuangkan, bagaimana jalan pintas yang disiapkan Tuhan mampu kita temukan? Saya ingin melihat, bahwa di tahun ini, mimpi itu akan menjadi nyata, setidaknya jalan menuju impian itu menjadi terang. Bismillah... (Siapkan pulpen terbaik untuk mencoret impian kita, bukan untuk kita hapus. Tapi sebagai tanda bahwa ia telah terwujud).




"Bermimpilah setinggi langit, walau jatuh..setidaknya kita pernah berada segaris dengan bintang-bintang"
"Jangan biarkan orang lain mempekerjakan kita untuk membangun impian mereka"
"Jalan pintas menuju impian kita ialah membantu orang lain untuk melihat dan mencapai impian mereka"

Ganbatte..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar