طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ #menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim# اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ #tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina#

Rabu, 04 Juli 2012

Bonus Demografi Indonesia: Jendela Kesempatan atau Ancaman?



Kini Indonesia berada pada masa emas bonus demografi. Masa dimana penduduk usia produktif mengungguli jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang berkisar 230 juta jiwa ini (BPS 2010). Penduduk usia produktif berada pada usia antara 15 - 60 tahun, hal ini berarti angka ketergantungan penduduk Indonesia diharapkan akan semakin kecil karena penduduk usia produktif seharusnya mampu terserap lapangan kerja, atau setidaknya meningkatkan produktivitas nasional negara sehingga mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi bangsa yang pada akhirnya mampu menopang beban yang ditanggung dikarenakan penduduk usia non produktif yang tak mampu lagi diserap pasar kerja.

Masa emas bonus demografi Indonesia diramalkan oleh salah satu ahli demograf Indonesia, Prof. Sri Murtiningsih, akan berlangsung sejak 2010 hingga 2045. Yang jika mampu dioptimalkan maka akan begitu besar pengaruhnya bahkan disebut-sebut mampu membuka window of opportunity (jendela kesempatan) yang besar bagi Indonesia. Pasalnya, masa emas demografi bagi sebuah negara hanya akan berlangsung sekali dalam 100 tahun. Oleh karena itu, ledakan pemuda di tahun-tahun ini, seharusnya mampu digerakkan oleh seluruh masyarakat terlebih pemerintah untuk terus membuka jendela kesempatan itu bagi indonesia. Bayangkan, jika lebih dari 50 % penduduk usia produktif mampu terserap dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri, maka ekonomi negeri akan terus terpacu dan memikat berbagai investor untuk turut ambil andil dan ambil untung. Hal ini membawa citra negeri dan mendekatkan kesejahteraan yang semakin rapat kepada masyarakat. Hal inilah yang dilakukan Jepang dan Korea sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-nya sebesar 10 % per tahun di masa bonus demografi ini. Bagaimana dengan Indonesia? Siapkan pemuda kita menjawab tantangan ini?

Namun, yang juga mengkhawatirkan jika masa bonus demografi ini malah membawa ancaman bagi kependudukan. Karena jumlah penduduk yang padat dan tanpa pembekalan sehingga tak mampu didayagunakan dikhawatirkan akan melahirkan masalah-masalah baru bagi negeri ini, sebut saja jumlah pengangguran yang akan meningkat, angka kriminal meningkat, angka kemiskinan semakin tinggi, angka ketergantungan tidak kunjung turun dan indeks pembangunan manusia sebagai salah satu acuan kemajuan bangsa akan semakin parah. Hal ini lah yang menuntut kita semua untuk hati-hati dalam menyikapi era banus demografi ini. Jika mampu optimal maka era ini bisa membuka beragam peluang bangsa namun, jika tanpa pembekalan atau secara kualitas penduduk usia produktif tak mampu diserap optimal dunia kerja maka beragam masalah yang tadi kita takutkan akan benar-benar menjadi kenyataan.

Oleh karena itu, mari siapkan diri kita.

Yakin INDONESIA BISA ! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar