Tanyakan pada ahlinya, itulah yang diajarkan agama kita pada seluruh muslim di dunia ini. Kemarin, kami berkunjung ke salah satu universitas di Bogor, Jawa Barat untuk mengikuti seminar "Ekonomi Islam bagi Kemakmuran Bangsa". Di sini, sebenarnya kami punya dua kepentingan, hhee. Pertama: kami ingin menambah pengetahuan melalui seminar. Kedua: pemenuhan tugas salah satu mata kuliah, dengan tema "berbagi dan wawancara tokoh". Nah,tokoh yang kami kejar, kebetulan hadir di acara seminar ini, beliau adalah Ibu Martha Kirana, Kepala Cabang BTN(Bank Tabungan Negara) Syariah Bogor. Bagi masyarakat Bogor, beliau sudah tak asing lagi. Beliau adalah wanita yang dikenal banyak aksinya. Beliaulah yang mengusung produk pembiayaan murabahah bagi UKM "Ayam Ungkep" di Bogor yang kini menjamur. Beliau juga yang mengusung produk pembiayaan umroh pahlawan tanpa tanda jasa "guru dan dosen",produk pembiayaan pernikahan, serta pembiayaan usaha rintisan, dan hebatnya, beliau juga kini giat mengembangkan dan mendukung usaha kecil dan menengah "ikhtiar", yang anggotanya adalah 9000 wanita miskin. Namun canggihnya, keterampilan serta keahlian anggota UKM ini sudah di kenal hingga seluruh Jawa-Barat dengan produk-produk "handmade" hasil karya mereka. Yang membuat luar biasa, Ibu Martha Kirana belum genap satu tahun menjabat sebagai KaCab BTN Syariah, namun gerakan beliau begitu lincah. Sebagai sesama wanita kami turut bangga akan prestasi beliau.
Kami pun menguak rahasia kepemimpinan beliau. Ibu Martha Kirana menuturkan bahwa, sebagai seorang pemimpin yang bisa dikatakan baru di perusahaan, beliau harus menerapkan langkah jitu, seperti: jangan jaim (jaga image), tegas (dalam memberi reward dan punishment), silaturahim dengan staff yang merupakan partner dalam kerja, dan innovativ.
1) Jangan "Jaim (jaga image)"
jika ingin sukses memimpin, menurut ibu Martha, jangan sekali-kali gengsi untuk bertanya, untuk belajar dengan yang lebih muda. Jangan karena jabatan, kita enggan belajar dan bertanya dengan staff kita yang lebih muda. Beliau menuturkan bahwa, ilmu perbankan syariah beliau masih sedikit sekali, sehingga terkadang, beliau masih butuh bantuan banyak dari staff-nya. Begitupun sebaliknya, jangan lelah untuk terus membimbing SDM muda perbankan syariah yang menurut beliau, SDM perbankan syariah masih kurang dari sisi kuantitas dan pengalaman karena kebanyakan mereka adalah tamatan baru (fresh graduated), tak jarang beliau harus terus membimbing dan mengarahkan mereka agar semakin menjadi expertis dalam praktik, dan itu telah jadi kewajiban dan mesti jadi kewajiban belaiu, katanya.
2) Tegas dalam "Reward dan Punishment"
Seorang pemimpin harus tegas dalam kebijakan, jangan sampai kendur dalam hal otoritas. Jika staff terus menanjak prestasinya, pamimpin turut senang juga, mestinya. Berikan penghargaan, agar produktivitas staff kita semakin canggih dan merasa dihargai perusahaan. Begitupun jika mereka lalai atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan, maka sebaiknya pemimpin harus mengingatkan dan jika terus terulang maka perlu ada sanksi ketat yang bertujuan mendidik dan membangun performa kerja staf. Hal inilah yang membuat seseorang akan terus bergairah dan termotivasi untuk terus jadi yang terbaik dalam lingkungan pekerjaannya.
3) Silaturahim dengan Seluruh Civitas Kerja
Anggaplah staff anda sebagai partner, bukan sebagai mesin kerja. Mereka keluarga, itulah yang membuat pemimpin dan staff-nya dekat. Kedekatan akan membuat seluruh proyek berjalan mulus, karena merasa, orang yang bekerja dengan kita adalah orang yang begitu menghargai kita. Nah, kenyamanan ini yang akan membuat adanya kenyamanan kerja dan insyAllah tugas-tugas menjadi mudah, cepat dan semakin sederhana karena di-sharing bersama.
4) Innovative dan Istiqomah
Ibu Martha belum lupa dengan pepatah ini: ide dari satu kepala, tidak akan lebih canggih dibanding ide yang datang dari 1000 kepala. Sering kali, inovasi itu muncul karena sharing bersama dalam kelompok kerja. Dari berbagai kepala, lahirlah aset berharga berupa ide produk. Inilah yang harus kita kembangkan, innovasi dalam team-work. Innovasi begitu dibutuhkan dalam pasar. Semua orang mencari produk halal, baik secara financial(formalitas) maupun secara syariah(substansi), produk yang mudah diterapkan dan menjawab kebutuhan masyarakat. InsyAllah jika dibicarakan bersama, maka akan lahir innovasi-innovasi hebat dan luar biasa. Tak cukup dengan itu, menjalankan produk juga harus sungguh-sungguh dan istiqomah, karena belum tentu masyarakat langsung mengenal produk kita. Di sini, keistiqomahan kita harus semakin digencarkan agar kualitas produk dan kinerja tidak "down" dan tetap terus bersemangat.
Itulah sedikit perbincangan kami dengan beliau. Tapi ada sisi lain yang saya temukan dari kepribadian ibu Martha,beliau begitu ramah dan gaul,ternyata hehe..
Terima Kasih, Bu atas ilmu dan waktunya... :)
Kami pun menguak rahasia kepemimpinan beliau. Ibu Martha Kirana menuturkan bahwa, sebagai seorang pemimpin yang bisa dikatakan baru di perusahaan, beliau harus menerapkan langkah jitu, seperti: jangan jaim (jaga image), tegas (dalam memberi reward dan punishment), silaturahim dengan staff yang merupakan partner dalam kerja, dan innovativ.
1) Jangan "Jaim (jaga image)"
jika ingin sukses memimpin, menurut ibu Martha, jangan sekali-kali gengsi untuk bertanya, untuk belajar dengan yang lebih muda. Jangan karena jabatan, kita enggan belajar dan bertanya dengan staff kita yang lebih muda. Beliau menuturkan bahwa, ilmu perbankan syariah beliau masih sedikit sekali, sehingga terkadang, beliau masih butuh bantuan banyak dari staff-nya. Begitupun sebaliknya, jangan lelah untuk terus membimbing SDM muda perbankan syariah yang menurut beliau, SDM perbankan syariah masih kurang dari sisi kuantitas dan pengalaman karena kebanyakan mereka adalah tamatan baru (fresh graduated), tak jarang beliau harus terus membimbing dan mengarahkan mereka agar semakin menjadi expertis dalam praktik, dan itu telah jadi kewajiban dan mesti jadi kewajiban belaiu, katanya.
2) Tegas dalam "Reward dan Punishment"
Seorang pemimpin harus tegas dalam kebijakan, jangan sampai kendur dalam hal otoritas. Jika staff terus menanjak prestasinya, pamimpin turut senang juga, mestinya. Berikan penghargaan, agar produktivitas staff kita semakin canggih dan merasa dihargai perusahaan. Begitupun jika mereka lalai atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan, maka sebaiknya pemimpin harus mengingatkan dan jika terus terulang maka perlu ada sanksi ketat yang bertujuan mendidik dan membangun performa kerja staf. Hal inilah yang membuat seseorang akan terus bergairah dan termotivasi untuk terus jadi yang terbaik dalam lingkungan pekerjaannya.
3) Silaturahim dengan Seluruh Civitas Kerja
Anggaplah staff anda sebagai partner, bukan sebagai mesin kerja. Mereka keluarga, itulah yang membuat pemimpin dan staff-nya dekat. Kedekatan akan membuat seluruh proyek berjalan mulus, karena merasa, orang yang bekerja dengan kita adalah orang yang begitu menghargai kita. Nah, kenyamanan ini yang akan membuat adanya kenyamanan kerja dan insyAllah tugas-tugas menjadi mudah, cepat dan semakin sederhana karena di-sharing bersama.
4) Innovative dan Istiqomah
Ibu Martha belum lupa dengan pepatah ini: ide dari satu kepala, tidak akan lebih canggih dibanding ide yang datang dari 1000 kepala. Sering kali, inovasi itu muncul karena sharing bersama dalam kelompok kerja. Dari berbagai kepala, lahirlah aset berharga berupa ide produk. Inilah yang harus kita kembangkan, innovasi dalam team-work. Innovasi begitu dibutuhkan dalam pasar. Semua orang mencari produk halal, baik secara financial(formalitas) maupun secara syariah(substansi), produk yang mudah diterapkan dan menjawab kebutuhan masyarakat. InsyAllah jika dibicarakan bersama, maka akan lahir innovasi-innovasi hebat dan luar biasa. Tak cukup dengan itu, menjalankan produk juga harus sungguh-sungguh dan istiqomah, karena belum tentu masyarakat langsung mengenal produk kita. Di sini, keistiqomahan kita harus semakin digencarkan agar kualitas produk dan kinerja tidak "down" dan tetap terus bersemangat.
Itulah sedikit perbincangan kami dengan beliau. Tapi ada sisi lain yang saya temukan dari kepribadian ibu Martha,beliau begitu ramah dan gaul,ternyata hehe..
Terima Kasih, Bu atas ilmu dan waktunya... :)